CV.Saudara Mandiri Sejahtera

CV.Saudara Mandiri Sejahtera

Alarm Kebakaran dengan Sistem Komputer

Kontrol  Alarm Kebakaran dengan Sistem Komputer 
 Fire Alarm Trainning
Tujuan Utama :
Mendapatkan alat pemadam, dan sistem pengaman kebakaran terbaik untuk mengidentifikasi api kebakaran dengan cepat dan tepat sehingga dapat mengatasi api kebakaran dengan cepat.
Penggunaan Komputer sebagai sistem alarm
Dengan menggunakan komputer sebagai master control api kebakaran dan sistem fire alarm kita langsung dapat mengetahui lokasi titik api kebakaran berada tanpa harus berlari-lari mencari zone yang ada ( seperti jika menggunakan type sebelumnya ). Sistem alarm ini banyak diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan monitoring alarm pada unit-unit mesin ataupun sistem berikut  :
  • Air - Conditioning
  • Fire Alarm Control Panel
  • Automated Power Management
  • Air - Chiller HVAC
  • Water Coller
  • Chemical Tank
  • Colling Water Pump
  • Pumping Control
  • Remote Power Control
Perlu sekali untuk mengetahui prinsip kerja beberapa smoke / heat detector karena sumber api kebakaran dan bagaimana api kebakaran timbul mempunyai beberapa karakteristik. Penentuan jenis smoke / heat detector yang dipakai yang paling tepat adalah saat bangunan tersebut dibangun dan diketahui peruntukannya. Misalnya pemakaian smoke / heat detector akan sangat berbeda antara bangunan yang dipakai untuk gudang, gedung perkantoran ataupun sebagai hotel
Ada beberapa tipe detector yaitu smoke ( yang terdiri dari ionization smoke detector dan photoelectric detector ), heat detector dan gas detector.  Apabila suatu detector merupakan kombinasi dari semua sensor diatas maka disebut multi criteria detector ( Notifier menyediakan )
Sensor gas, api dan asap kebakaran


Sensor ( Chamber ) pada detector ion terdiri dari dua buah Plat yang bermuatan listrik dan bahan radioactive diantara plat positive dan negative. Tumbukan antar molekul, menyebabkan terjadinya ion positif dan negative. Ion tersebut akan tertarik kearah kedua plat dan menyebabkan arus dengan suatu nilai tertentu. Apabila chamber terkena asap maka partikel ion akan berubah sesuai asap yang masuk, masuknya asap sampai suatu nilai tertentu akan detector bekerja.
.
Photoelectric Sensor
repair smoke detector
Photoelectric sensor secara terus menerus memancarkan cahaya ke sebuah diode penerima, apabila kekuatan cahaya berkurang sampai nilai tertentu karena terhalang oleh banyaknya asap yang masuk kedalam detector akan terjadi alarm. Selain cara tersebut ada photo smoke yang memakai system pemantulan, apabila ada asap yang masuk maka asap tersebut akan memantulkan cahaya ke penerima. Apabila cahaya yang diterima mencapai nilai tertentu maka akan terjadi Alarm. Photo electric sangat cepat bekerja pada partikel smoke antara 0,3 sampai dengan 10 micron. Photo smoke detector sangat peka pada smoke yang berwarna putih. Pada asap yang berwarna hitam photosmoke mudah terjadi alarm palsu (false alarm).
Heat Detector
smoke detector rusak
Heat detector ada dua macam yaitu ROR dan Fixed Detektor. ROR akan bekerja berdasarkan kenaikan suhu yang terjadi , sedang fixed detector mempunyai satu nilai tertentu untuk alarm ( misalnya 57 deg Celcius ). Untuk ruangan yang sudah cukup panas ROR tidak cocok digunakan karena mudah terjadi false alarm.
Beberapa tempat yang sangat cocok dipasang smoke / heat detector  adalah :
panel genset room
  • Tempat yang mempunyai nilai tinggi dan penting untuk dijaga kelangsungan kerjanya, misalnya : ruang telekomunikasi, power generator
  • Tempat yang sangat sulit untuk mendeteksi adanya asap, misalnya : ruang server, ruang Panel Distribusi listrik ataupun gudang yang tinggi
  • Tempat yang sangat sulit untuk melakukan maintenance, misalnya : dalam ducts, ceiling, rest floor maupun gudang yang tinggi ataupun ruang produksi yang dibawahnya terdapat mesin
  • Tempat yang sangat sulit untuk mendeteksi asap, misalnya : Power Station, ruang yang sangat berdebu, ruang yang berasap maupun ruang yang terbuka.
  • Ruang yang memakai Fire Suppression, misalnya ruang server / EDP maupun ruang telekomunikasi
Penggunaan Smartphone sebagai control dan monitoring  system fire alarm
Kekurangan  sistem fire alarm sebelumnya sebelum menggunakan sistem informasi smartphone ( iPhone ) dan komputerisasi seharusnya  menjadi bahan modifikasi dan inovasi teknologi sistem fire alarm.
  • Jangkauan pengamatan kejadian alarm yang hanya dalam satu ruang di dalam area yang terbatas seperti dalam satu gedung atau bangunan tertentu saja.
  • Keterlambatan pemberitahuan kejadian alarm.
  • Peralatan announciator yang yang berjangkau terbatas untuk secara cepat dan ke beberapa petugas di lain bangunan atau ruang tertentu dan mampu menjangkau beberapa petugas atau departement.
  • Tidak tersedianya perangkat komunikasi diluar control room yang mampu menjangkau secara luas ke beberapa user .
  • Tidak tersedianya visualisasi keadaan kejadian kebakaran lewat komputer dan informasi cepat ke smartphone (iPhone ).
  • Monitoring belum secara tepat dan murah untuk memanfaatkan sistem koneksi internet yang mampu digunakan beberapa pengguna.
Fire alarm monitoring dengan menggunakan komputer dan smartphone mempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan announciator.
smartphone_android_fire_alarm
  • Mempercepat informasi ke beberapa unit management ( maintenance, teknisi, safety dept, warehouse, mobil pemadam kebakaran, dsb ) sehingga memperkecil skala kerusakan akibat terlambatnya informasi.
  • Simple, Cepat dan murah dalam hal instalasi dan sistem informasi kejadian kebakaran.
  • Addressable system dan Transparan serta real time.
  • Visualisasi gambar dan kejadian yang detail.
alat pemadam
Pengertian Alat Pemadam dan Fire Alarm :
Sistem pengindera api kebakaran atau yang umum dikenal dengan fire alarm system adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala api kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun manual dengan menggunakan alat pemadam api kebakaran atau dengan sistem instalasi pemadam kebakaran (fire fighting system).
Peralatan utama yang menjadi pengendali sistem ini disebut Main Control Fire Alarm (MCFA) atau Fire Alarm Control Panel (FACP) yang berfungsi menerima sinyal masukan (input signal) semua detektor dan komponen pendeteksi lainnya, untuk kemudian memberikan sinyal keluaran (output signal) melalui komponen keluaran sesuai dengan setting yang telah diterap kan.
3 sistem pendeteksian dan pengendalian, yaitu :
1.  Non addressable system :
Sistem ini disebut juga dengan conventional sistem. Pada sistem ini MCFA menerima sinyal api kebakaran, asap kebakaran, atau kebocoran gas langsung dari semua detektor (biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa pengalamatan dan langsung memerintahkan’ transponder, transmitter, atau adaptor module untuk merespon force alarm, tanda kebakaran tersebut. Sistem pemadam api ini umumnya digunakan pada bangunan/area supervisi berskala kecil, seperti perumahan, pertokoan atau pada ruangan-ruangan tertentu pada suatu bangunan yang diamankan.

2.  Semi addressable system :
Pada sistem ini dilakukan pengelompokan/zoning pada detektor berdasarkan area pengawasan (supervisory area). Masing-masing zona ini dikendalikan (baik input maupun output) oleh zone controller yang mempunyai alamat/address yg spesifik. Pada saat detektor atau alat penerima masukan lainnya memberikan sinyal, maka MCFA akan meresponnya (I/O) berdasarkan zone controller yg mengumpankannya. Dalam konstruksinya tiap zona dapat terdiri dari :
  • satu lantai dalam sebuah bangunan / gedung
  • beberapa ruangan yang berdekatan pada satu lantai di sebuah bangunan / gedung
  • beberapa ruangan yang mempunyai karakteristik tai di sebuah bangunan / gedung
Pada display MCFA akan terbaca alamat zona yang terjadi gejala kebakaran, sehingga dengan demikian tindakan yang harus diambil dapat dilokalisir hanya pada zona tersebut.
3.  Full addressable system :
Merupakan pengembangan dari sistem semi addressable. Pada sistem ini semua detector dan module transponder  mempunyai alamat yang spesifik, sehingga proses identifikasi sinyal api kebakaran, atau asap kebakaran atau kebocoran gas dapat diketahui secera addressable dengan alamat ID tertentu. Proses pemadaman dan evakuasi dapat dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan mengalami gejaka kebakara atau kebocoran gas. .

Sistem ini mempunyai kemampuan mengontrol lebih dibanding hanya sebagai sistem control fire alarm, sebagai contoh bisa dipakai untuk HVAC Chiller, keamanan, pintu elektronis untuk semua tipe alarm atau kondisi gangguan yang sedang terjadi.
Panel kontrol alarm kebakaran type addressable menerima satu atau lebih signal, tergantung dari jenis protocol yang dipergunakan, dan dapat dipergunakan untuk mengontrol dan memonitor lebih dari seratus peralatan. Beberapa protocol  dapat menerima setiap tipe detektor dan module input output,  sementara protocol jenis lain mempunyai hanya 50% kapasitas channel dari berbagai detektor dan sensor, dan 50% dari module input dan output.
4Full addressable system dengan Sistem Komputer dan Teknologi Smartphone 
Penggunaan teknologi informasi dan jaringan komputer serta internet merupakan teknologi yang sudah berkembang beberapa tahun lalu dalam bidang automation. Melalui komunikasi berbasis TCP/IP sistem fire alarm cenderung lebih cepat dalam menginformasikan kejadian serta memperbaiki kelemahan sistem management fire alarm dan sistem hydrant sebelumnya.
remote fire alarm
 
Beberapa teknologi smartphone ( iPhone ) mendukung sistem informasi secara cepat dan mampu dikombinasikan dengan sistem jaringan komputer sehingga menciptakan perbaikan performance sistem fire alarm dan sistem hydrant yang cenderung mengalami kegagalam karena lemahnya sistem monitoring. Model sistem monitoring fire alarm dan hydrant dapat dibuat secara terinterkoneksi melalui internet.
Setting Awal Pengalamatan ( Adressing ) Setiap peralatan  sensor atau detektor  mempunyai alamat tersendiri dalam kontrol panel alarm kebakaran, sehingga setiap status yang terjadi dari setiap peralatan sensor dan detektor dapat diketahui.   Untuk proses setting initialisasi peralatan input  adalah terbagi untuk beberapa peralatan  Perangkat output diperlengkapi dengan relai dan beberapa perangkat lain
  • Relai (Warning System/Bell)
  • Relai Door Holder
  • Auxiliary (Control Function) Relai
Relay dipergunakan untuk mengontrol berbagai variasi fungsi
  • Switch on off fan
  • Buka Tutup Pintu
  • Mengaktifkan sistem pemadam api
  • Mengaktifkan perangkat aplikasi gedung
  • Mematikan  peralatan industri
  • Menghentikan elevators ke lantai emergensi
  • Meangaktifkan panel alarm
Perancangan Fire Alarm dengan Sistem Komputerisasi Penggunaan komputer dan modul kontroller sebagai alternatif lain kontrol monitoring kebakaran ( fire alarm system ) adalah karena dengan penggunaan komputer maka seluruh aktivitas detektor akan termonitor secara langsung dalam bentuk gambar, sinyal, alarm, record database, serta event secara harian, jam atau detik dan  secara real time termonitor dan tercatat dalam database sistem komputer sehingga akan memudahkan pelacakan / tracing kesalahan atau gangguan.
 simplex_alarm  
 sistem_alarm
Kelemahan sistem konvensional dan addressable
Kekurangan sistem konvensional
Kekurangan sistem addressable
  • agar bisa addressable maka membutuhkan Monitor Module
  • sistem addressable masih tergolong mahal karena  1 module hanya bisa dipakai untuk 1 detector. ( kecuali untuk sistem semi-addressable )
Hardware dan Software untuk komputerisasi pemadam kebakaran.
Penggunaan modul analog dan digital telah menjadikan sistem yang lebih sederhana dan mudah dalam sistem monitoring baik pengkabelan maupun pemrograman telah menjadi pilihan banyak industri dan komersial untuk mendapatkan fleksibilitas dan kemampuan sistem kontrol dan monitoring. Hanya dengan menggunakan 1 module untuk 8 atau 16 channel input dan atau  output maka banyak pengguna telah menghemat biaya.
Dengan module digital sebagai pengganti dari master control fire alarm yang sudah ada sebelumnya, dan dengan tambahan software WinLog berbasis komputer HMI-SCADA maka didapatkan sistem dengan kelebihan yang tidak didapat pada sistem control panel fire alarm sebelumnya. Kelebihan tersebut adalah :
  • Menggunakan Module dengan Ethernet/IP protocol.
  • Real Time Ethernet I/O
  • RS- 485 ( 2 wire ) ke host
  • IBM Compatible PC ( 200 MHz Pentium )
  • Windows 98/NT/2000/XP


informasi ini disampiakan kembali  oleh : www.alatpemadambali.simplesite.com