CV.Saudara Mandiri Sejahtera

CV.Saudara Mandiri Sejahtera

Pelatihan Pencegahan Bahaya Kebakaran & Penanggulangan Bahaya Kebakaran



“Pelatihan Pencegahan Bahaya Kebakaran & Penanggulangan Bahaya Kebakaran”

TUJUAN
Kebakaran akan mengakibatkan harta kekayaan yang besar menjadi berkurang dengan drastis, dalam waktu yang sangat singkat, bahkan sampai habis sama sekali. Karena itulah bahaya paling ditakuti oleh semua orang adalah bahaya kebakaran.  Kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran dan penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran, pada umumnya masih dirasakan sangat kurang, khususnya untuk rakyat Indonesia. Sehingga masih seringkali terjadi kejadian kebakaran yang selalu mengakibatkan banyak kerugian.  Untuk mencegah kejadian kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, diperlukan tingkat pengetahuan tentang api yang memadai.

Karena itulah diperlukan pelatihan ini.   Banyak faktor yang bisa mempercepat terjadinya bahaya api atau kebakaran bahkan ledakan, faktor-faktor tersebut kadang-kadang kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang, padahal upaya pencegahan kebakaran lebih mudah dan lebih murah, dibandingkan upaya penanggulangannya.  Karena itulah, dalam pelatihan ini upaya pencegahan kebakaran lebih diutamakan.


MANFAAT DAN PELATIHAN
Peserta akan memahami pentingnya upaya pencegahan kebakaran melebihi upaya penanggulangannya
  • Mengerti bagaimana kebakaran terjadi, penjalarannya, dan bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya.
  • Memberikan kesadaran tentang pentingnya meningkatkan perilaku keseharian dalam pencegahan kebakaran.
  • Mengenal beberapa sarana dan prasarana peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Mengantisipasi dan mengurangi kerugian akibat kebakaran, dengan membentuk organisasi peran kebakaran.

MATERI PELATIHAN
  • Fenomena api / kebakaran.
  • Alat Pemadam Kebakaran dan cara penggunaannya.
  • Karakteristik bahan bakar
  • Bahaya Ledakan dan pengendaliannya
  • Bahan cair mudah terbakar.
  • Ijin kerja didaerah mudah terbakar
  • Kebakaran ruangan
  • Analisa resiko kebakaran
  • Tanggap darurat kebakaran
  • Manajemen penanggulangan kebakaran

METODE PELATIHAN
Partisipatif, diskusi dan simulasi dengan menggunakan alat bantu.
Alat pemadam api Ringan ( APAR ) , Fire Blanket ( Selimut tahan api ) , Hydrant.

Hubungi Kami :
CV.Saudara Mandiri Sejahtera




Alarm Kebakaran dengan Sistem Komputer

Kontrol  Alarm Kebakaran dengan Sistem Komputer 
 Fire Alarm Trainning
Tujuan Utama :
Mendapatkan alat pemadam, dan sistem pengaman kebakaran terbaik untuk mengidentifikasi api kebakaran dengan cepat dan tepat sehingga dapat mengatasi api kebakaran dengan cepat.
Penggunaan Komputer sebagai sistem alarm
Dengan menggunakan komputer sebagai master control api kebakaran dan sistem fire alarm kita langsung dapat mengetahui lokasi titik api kebakaran berada tanpa harus berlari-lari mencari zone yang ada ( seperti jika menggunakan type sebelumnya ). Sistem alarm ini banyak diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan monitoring alarm pada unit-unit mesin ataupun sistem berikut  :
  • Air - Conditioning
  • Fire Alarm Control Panel
  • Automated Power Management
  • Air - Chiller HVAC
  • Water Coller
  • Chemical Tank
  • Colling Water Pump
  • Pumping Control
  • Remote Power Control
Perlu sekali untuk mengetahui prinsip kerja beberapa smoke / heat detector karena sumber api kebakaran dan bagaimana api kebakaran timbul mempunyai beberapa karakteristik. Penentuan jenis smoke / heat detector yang dipakai yang paling tepat adalah saat bangunan tersebut dibangun dan diketahui peruntukannya. Misalnya pemakaian smoke / heat detector akan sangat berbeda antara bangunan yang dipakai untuk gudang, gedung perkantoran ataupun sebagai hotel
Ada beberapa tipe detector yaitu smoke ( yang terdiri dari ionization smoke detector dan photoelectric detector ), heat detector dan gas detector.  Apabila suatu detector merupakan kombinasi dari semua sensor diatas maka disebut multi criteria detector ( Notifier menyediakan )
Sensor gas, api dan asap kebakaran


Sensor ( Chamber ) pada detector ion terdiri dari dua buah Plat yang bermuatan listrik dan bahan radioactive diantara plat positive dan negative. Tumbukan antar molekul, menyebabkan terjadinya ion positif dan negative. Ion tersebut akan tertarik kearah kedua plat dan menyebabkan arus dengan suatu nilai tertentu. Apabila chamber terkena asap maka partikel ion akan berubah sesuai asap yang masuk, masuknya asap sampai suatu nilai tertentu akan detector bekerja.
.
Photoelectric Sensor
repair smoke detector
Photoelectric sensor secara terus menerus memancarkan cahaya ke sebuah diode penerima, apabila kekuatan cahaya berkurang sampai nilai tertentu karena terhalang oleh banyaknya asap yang masuk kedalam detector akan terjadi alarm. Selain cara tersebut ada photo smoke yang memakai system pemantulan, apabila ada asap yang masuk maka asap tersebut akan memantulkan cahaya ke penerima. Apabila cahaya yang diterima mencapai nilai tertentu maka akan terjadi Alarm. Photo electric sangat cepat bekerja pada partikel smoke antara 0,3 sampai dengan 10 micron. Photo smoke detector sangat peka pada smoke yang berwarna putih. Pada asap yang berwarna hitam photosmoke mudah terjadi alarm palsu (false alarm).
Heat Detector
smoke detector rusak
Heat detector ada dua macam yaitu ROR dan Fixed Detektor. ROR akan bekerja berdasarkan kenaikan suhu yang terjadi , sedang fixed detector mempunyai satu nilai tertentu untuk alarm ( misalnya 57 deg Celcius ). Untuk ruangan yang sudah cukup panas ROR tidak cocok digunakan karena mudah terjadi false alarm.
Beberapa tempat yang sangat cocok dipasang smoke / heat detector  adalah :
panel genset room
  • Tempat yang mempunyai nilai tinggi dan penting untuk dijaga kelangsungan kerjanya, misalnya : ruang telekomunikasi, power generator
  • Tempat yang sangat sulit untuk mendeteksi adanya asap, misalnya : ruang server, ruang Panel Distribusi listrik ataupun gudang yang tinggi
  • Tempat yang sangat sulit untuk melakukan maintenance, misalnya : dalam ducts, ceiling, rest floor maupun gudang yang tinggi ataupun ruang produksi yang dibawahnya terdapat mesin
  • Tempat yang sangat sulit untuk mendeteksi asap, misalnya : Power Station, ruang yang sangat berdebu, ruang yang berasap maupun ruang yang terbuka.
  • Ruang yang memakai Fire Suppression, misalnya ruang server / EDP maupun ruang telekomunikasi
Penggunaan Smartphone sebagai control dan monitoring  system fire alarm
Kekurangan  sistem fire alarm sebelumnya sebelum menggunakan sistem informasi smartphone ( iPhone ) dan komputerisasi seharusnya  menjadi bahan modifikasi dan inovasi teknologi sistem fire alarm.
  • Jangkauan pengamatan kejadian alarm yang hanya dalam satu ruang di dalam area yang terbatas seperti dalam satu gedung atau bangunan tertentu saja.
  • Keterlambatan pemberitahuan kejadian alarm.
  • Peralatan announciator yang yang berjangkau terbatas untuk secara cepat dan ke beberapa petugas di lain bangunan atau ruang tertentu dan mampu menjangkau beberapa petugas atau departement.
  • Tidak tersedianya perangkat komunikasi diluar control room yang mampu menjangkau secara luas ke beberapa user .
  • Tidak tersedianya visualisasi keadaan kejadian kebakaran lewat komputer dan informasi cepat ke smartphone (iPhone ).
  • Monitoring belum secara tepat dan murah untuk memanfaatkan sistem koneksi internet yang mampu digunakan beberapa pengguna.
Fire alarm monitoring dengan menggunakan komputer dan smartphone mempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan announciator.
smartphone_android_fire_alarm
  • Mempercepat informasi ke beberapa unit management ( maintenance, teknisi, safety dept, warehouse, mobil pemadam kebakaran, dsb ) sehingga memperkecil skala kerusakan akibat terlambatnya informasi.
  • Simple, Cepat dan murah dalam hal instalasi dan sistem informasi kejadian kebakaran.
  • Addressable system dan Transparan serta real time.
  • Visualisasi gambar dan kejadian yang detail.
alat pemadam
Pengertian Alat Pemadam dan Fire Alarm :
Sistem pengindera api kebakaran atau yang umum dikenal dengan fire alarm system adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala api kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun manual dengan menggunakan alat pemadam api kebakaran atau dengan sistem instalasi pemadam kebakaran (fire fighting system).
Peralatan utama yang menjadi pengendali sistem ini disebut Main Control Fire Alarm (MCFA) atau Fire Alarm Control Panel (FACP) yang berfungsi menerima sinyal masukan (input signal) semua detektor dan komponen pendeteksi lainnya, untuk kemudian memberikan sinyal keluaran (output signal) melalui komponen keluaran sesuai dengan setting yang telah diterap kan.
3 sistem pendeteksian dan pengendalian, yaitu :
1.  Non addressable system :
Sistem ini disebut juga dengan conventional sistem. Pada sistem ini MCFA menerima sinyal api kebakaran, asap kebakaran, atau kebocoran gas langsung dari semua detektor (biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa pengalamatan dan langsung memerintahkan’ transponder, transmitter, atau adaptor module untuk merespon force alarm, tanda kebakaran tersebut. Sistem pemadam api ini umumnya digunakan pada bangunan/area supervisi berskala kecil, seperti perumahan, pertokoan atau pada ruangan-ruangan tertentu pada suatu bangunan yang diamankan.

2.  Semi addressable system :
Pada sistem ini dilakukan pengelompokan/zoning pada detektor berdasarkan area pengawasan (supervisory area). Masing-masing zona ini dikendalikan (baik input maupun output) oleh zone controller yang mempunyai alamat/address yg spesifik. Pada saat detektor atau alat penerima masukan lainnya memberikan sinyal, maka MCFA akan meresponnya (I/O) berdasarkan zone controller yg mengumpankannya. Dalam konstruksinya tiap zona dapat terdiri dari :
  • satu lantai dalam sebuah bangunan / gedung
  • beberapa ruangan yang berdekatan pada satu lantai di sebuah bangunan / gedung
  • beberapa ruangan yang mempunyai karakteristik tai di sebuah bangunan / gedung
Pada display MCFA akan terbaca alamat zona yang terjadi gejala kebakaran, sehingga dengan demikian tindakan yang harus diambil dapat dilokalisir hanya pada zona tersebut.
3.  Full addressable system :
Merupakan pengembangan dari sistem semi addressable. Pada sistem ini semua detector dan module transponder  mempunyai alamat yang spesifik, sehingga proses identifikasi sinyal api kebakaran, atau asap kebakaran atau kebocoran gas dapat diketahui secera addressable dengan alamat ID tertentu. Proses pemadaman dan evakuasi dapat dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan mengalami gejaka kebakara atau kebocoran gas. .

Sistem ini mempunyai kemampuan mengontrol lebih dibanding hanya sebagai sistem control fire alarm, sebagai contoh bisa dipakai untuk HVAC Chiller, keamanan, pintu elektronis untuk semua tipe alarm atau kondisi gangguan yang sedang terjadi.
Panel kontrol alarm kebakaran type addressable menerima satu atau lebih signal, tergantung dari jenis protocol yang dipergunakan, dan dapat dipergunakan untuk mengontrol dan memonitor lebih dari seratus peralatan. Beberapa protocol  dapat menerima setiap tipe detektor dan module input output,  sementara protocol jenis lain mempunyai hanya 50% kapasitas channel dari berbagai detektor dan sensor, dan 50% dari module input dan output.
4Full addressable system dengan Sistem Komputer dan Teknologi Smartphone 
Penggunaan teknologi informasi dan jaringan komputer serta internet merupakan teknologi yang sudah berkembang beberapa tahun lalu dalam bidang automation. Melalui komunikasi berbasis TCP/IP sistem fire alarm cenderung lebih cepat dalam menginformasikan kejadian serta memperbaiki kelemahan sistem management fire alarm dan sistem hydrant sebelumnya.
remote fire alarm
 
Beberapa teknologi smartphone ( iPhone ) mendukung sistem informasi secara cepat dan mampu dikombinasikan dengan sistem jaringan komputer sehingga menciptakan perbaikan performance sistem fire alarm dan sistem hydrant yang cenderung mengalami kegagalam karena lemahnya sistem monitoring. Model sistem monitoring fire alarm dan hydrant dapat dibuat secara terinterkoneksi melalui internet.
Setting Awal Pengalamatan ( Adressing ) Setiap peralatan  sensor atau detektor  mempunyai alamat tersendiri dalam kontrol panel alarm kebakaran, sehingga setiap status yang terjadi dari setiap peralatan sensor dan detektor dapat diketahui.   Untuk proses setting initialisasi peralatan input  adalah terbagi untuk beberapa peralatan  Perangkat output diperlengkapi dengan relai dan beberapa perangkat lain
  • Relai (Warning System/Bell)
  • Relai Door Holder
  • Auxiliary (Control Function) Relai
Relay dipergunakan untuk mengontrol berbagai variasi fungsi
  • Switch on off fan
  • Buka Tutup Pintu
  • Mengaktifkan sistem pemadam api
  • Mengaktifkan perangkat aplikasi gedung
  • Mematikan  peralatan industri
  • Menghentikan elevators ke lantai emergensi
  • Meangaktifkan panel alarm
Perancangan Fire Alarm dengan Sistem Komputerisasi Penggunaan komputer dan modul kontroller sebagai alternatif lain kontrol monitoring kebakaran ( fire alarm system ) adalah karena dengan penggunaan komputer maka seluruh aktivitas detektor akan termonitor secara langsung dalam bentuk gambar, sinyal, alarm, record database, serta event secara harian, jam atau detik dan  secara real time termonitor dan tercatat dalam database sistem komputer sehingga akan memudahkan pelacakan / tracing kesalahan atau gangguan.
 simplex_alarm  
 sistem_alarm
Kelemahan sistem konvensional dan addressable
Kekurangan sistem konvensional
Kekurangan sistem addressable
  • agar bisa addressable maka membutuhkan Monitor Module
  • sistem addressable masih tergolong mahal karena  1 module hanya bisa dipakai untuk 1 detector. ( kecuali untuk sistem semi-addressable )
Hardware dan Software untuk komputerisasi pemadam kebakaran.
Penggunaan modul analog dan digital telah menjadikan sistem yang lebih sederhana dan mudah dalam sistem monitoring baik pengkabelan maupun pemrograman telah menjadi pilihan banyak industri dan komersial untuk mendapatkan fleksibilitas dan kemampuan sistem kontrol dan monitoring. Hanya dengan menggunakan 1 module untuk 8 atau 16 channel input dan atau  output maka banyak pengguna telah menghemat biaya.
Dengan module digital sebagai pengganti dari master control fire alarm yang sudah ada sebelumnya, dan dengan tambahan software WinLog berbasis komputer HMI-SCADA maka didapatkan sistem dengan kelebihan yang tidak didapat pada sistem control panel fire alarm sebelumnya. Kelebihan tersebut adalah :
  • Menggunakan Module dengan Ethernet/IP protocol.
  • Real Time Ethernet I/O
  • RS- 485 ( 2 wire ) ke host
  • IBM Compatible PC ( 200 MHz Pentium )
  • Windows 98/NT/2000/XP


informasi ini disampiakan kembali  oleh : www.alatpemadambali.simplesite.com

Cara Penggunaan Fire Hydrant

Cara Penggunaan Fire Hydrant secara Umum

Pengetahuan tentang bahaya dan penanggulangan kebakaran harusnya diketahui oleh setiap orang. informasi tentang Cara Penggunaan Fire Hydrant harus disisipkan Dalam lingkungan kerja, perumahan, pabrik, hotel, sekolah maupun tempat lainnya pasti ada hal-hal yang menjadi ancaman untuk memicu terjadinya kebakaran. paling tidak orang kini harus mengetahui dasar-dasar penggunaan alat pemadam api ringan, fire hydrant, fire alarm atau prosedur evakuasi saat terjadinya kebakaran untuk mengurangi resiko yang terjadi akibat kebakaran tersebut, yang berupa kerugian material, investasi berharga, bahkan korban jiwa. 

Pengetahuan dasar mengenai cara penggunaan fire hydrant ini bisa didapat dengan mudah dari internet. Atau bisa mengikuti training tentang basic penggunaan alat pemadam yang biasanya diadakan oleh perusahaan untuk memberikan pengetahuan kepada para karyawan dengan pemateri dari orang-orang yang telah ahli dalam bidang penanganan fire fighting atau dari personel pemadam kebakaran.

Dalam penggunaan fire hydrant secara umum, misal di sebuah perusahaan ada beberapa orang yang tergabung dalam tim fire brigade yang bertanggung jawab dalam tindakan pemadaman jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di area yang diproteksi. tim tersebut paling tidak terdiri dari:
  • Nozzleman : Bertugas berada di paling ujung yang mengarahkan noozle ke titik api
  • Hoseman : Bertugas mempersiapkan selang dan menggulung saat pemadaman berhasil dilakukan
  • Pumpman : Bertugas menangani permasalahan yang ada di ruang pompa
  • Valveman : Bertugas membuka aliran air pada hydrant pillar
  • Commando : Bertugas memberikan komando ke semua anggota tim sekaligus penyampai pesan dari pumpman sampai nozzleman
  • Support : Bertugas membersihkan area kebakaran agar petugas mudah menuju lokasi dan membantu hoseman mengatur selang sekaligus support pada nozzleman jika tekanan terlalu besar. untuk posisi ini paling tidak ada 2 orang.

 

Prosedur Cara penggunaan Fire Hydrant

Menggunakan Fire Hydrant harus sesuai dengan prosedur-prosedur yang berlaku, selain agar api dapat dipadamkan dengan baik juga untuk menjaga komponen yang digunakan lebih awet. Sehingga dapat digunakan lagi sebagai media memadamkan api jika suatu saat terjadi kebakaran di tempat yang sama. Secara garis besar, Cara Penggunaan Fire Hydrant yang benar adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Selang Fire Hose (Hoseman)
  • Angkat selang fire hose mendekat, bisa juga dipanggul jika terasa berat dan lempar selang tersebut ke arah yang mendekati api.
  • Posisikan selang agar tidak terbelit, sehingga aliran air nantinya bisa berjalan dengan lancar.
  • Jika panjang selang kurang, maka bisa ditambah dengan selang lainnya.
  • Menyambungkan pangkal selang dengan hydrant pillar. Jika sumber air dari box hydrant biasanya tidak perlu menyambungkan selang namun Langsung ditarik ke arah api.
 2. Persiapan Nozzle (Nozzleman)
  • Posisikan kaki agak merenggang agar tumpuan ke tanah kuat, persiapkan nozzle dengan pegangan yang sempurna.
  • posisi salah satu tangan adalah memegang ujung nozzle, dan tangan satunya pada pangkal dengan menjepitkan ke ketiak supaya tidak goyah.
  • berikan kode ke operator jika anda merasa sudah siap memadamkan api.
 3. Persiapan Aliran Air (Commando, Valveman, Pumpman )
  • Kode untuk mengalirkan air dari pemegang nozzle adalah tangan lurus keatas
  • Sedangkan kode untuk menghentikan aliran air adalah melipat siku tangan dengan berulang-ulang.

 

Cara Penggunaan Fire Hydrant sesuai prosedur berdampak baik untuk instalasi

Beberapa Pedoman Penggunaan Fire Hydrant diatas ada yang perlu diperhatikan, yaitu saat menjadi Operator adalah tidak membuka kran air (valve) terlalu cepat. Sifat air yang ada dalam instalasi fire hydrant adalah air yang mempunyai tekanan, sehingga bisa membahayakan petugas yang ada di depan (pemegang nozzle) seperti terpental karena pijakan tidak kuat. Menutup kran juga tidak disarankan dengan tergesa-gesa karena bisa mengakibatkan water hammer yang dapat merusak peralatan fire hydrant. Dengan mengikuti prosedur Cara Penggunaan Fire Hydrant yang tertulis diatas diharapkan fire hydrant dapat berfungsi dengan baik untuk memadamkan api.

informasi ini disampaikan kembali oleh : www.alatpemadambali.simplesite.com

Tata Cara Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam Kebakaran


Pengertian (Definisi) APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ialah alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran (definisi berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).

Tata cara (Prosedur) penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam Kebakaran :

  1. Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
  2. Arahkan selang ke titik pusat api.
  3. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
  4. Sapukan secara merata sampai api padam.
 
 

Hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :

  1. Perhatikan arah angin (usahakan badan/muka menghadap searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam.
  2. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.

informasi ini dismapaikan kembali oleh : www.alatpemadambali.simplesite.com
 

Klasifikasi dan Aplikasi Media Pemadam Kebakaran

Klasifikasi dan Aplikasi Media Pemadam Kebakaran


Menurut peraturan menteri tenaga kerja No.Per.04/Men/1980 kebakaran diklasifikasi menjadi 4 Klas yaitu :
  1. Klas A adalah Kebakaran yang terjadi dari jenis bahan padat kecuali logam.  Klas ini mempunyai ciri jenis kebakaran yang meninggalkan arang dan abu.  Unsur bahan yang terbakar biasanya mengandung carbon.  Aplikasi media pemadam yang cocok adalah bahan jenis basah yaitu “ AIR “.Prinsip kerja air dalam pemadaman api adalah dapat menyerap kalor / panas dan dapat menembus hingga bagian dalam.
  2. Klas B adalah Kebakaran yang terjadi akibat bahan jenis cair dan gas.  Klas ini terdiri dariunsur bahan yang mengandung hydrocarbon dari produk minyak bumidan turunan kimianya. Aplikasi media pemadam yang cocok untuk bahan cair adalah jenis Busa.  Prinsip kerja pada busa adalah menutup permukaan cairan yang akan mengapung pada permukaan. Aplikasi media pemadam yang cocok untuk bahan gas adalah jenis bahan pemadam yang bekerja atas dasar subtitusi oksigen atau memutuskan reaksi berantai yaitu dengan tepung kimia kering dan gas CO2 atau gas Halon.
  3. Klas C adalah kebakaran pada aparat listrik yang bertegangan tinggi.  Aplikasi media pemadam ini yang cocok untuk klas C adalah jenis kering yaitu Tepung kimia kering dan Gas CO2 atau Halon.
  4. Klas D adalah Kebakaran dari bahan logam.  Pada prinsipnya semua bahan dapat terbakar termasuk pada logam.  Logam dapat terbakar jika titik nyala api sangat besar.  Kebakaran logam perlu langkah awal yang tinggi dana akan menimbulkan temperatur yang tinggi juga.  Bahan kebakaran pada logam tidak bisa menggunakan air atau pada pemadam pada umumnya, justru akan menimbulkan bahaya.  Maka dari itu harus direncanakan langsung secara khusus dengan prinsip kerja menutup permukaan bahan yang terbakar dengan cara menimbunnya.

informasi ini disampaikan kembali oleh : www.alatpemadambali.simplesite.com 



SUDAHKAH SEKOLAH ANDA MEMILIKI ALAT PEMADAM

Alat Pemadam Kebakaran Untuk Sekolah

Berikut informasi mengenai Alat Pemadam Kebakaran untuk Sekolah. Telah kita ketahui bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati, begitu pun dengan memepersiapkan segala kemungkinan di awal. Salah satunya adalah mempersiapkan alat pemadam api bagi sekolah. Lingkungan sekolah yang asri dan bersih adalah cermin lingkungan sekolah yang sehat. Namun berbagai hal dapat terjadi seiring berjalannya waktu.
Berbagai kemungkinan dapat terjadi disekolah, salah satunya adalah kebakaran. Gedung sekolah yang tidak terawat seperti kabel listrik yang tidak dirawat dengan baik dapat menjadi penyebab kebakaran. Ada pun kesalahan dari penggunaan peralatan laboratorium sekolah yang sangat mudah memicu kebakaran.

Jenis - jenis alat pemadam api ringan

Disamping itu bila sekolah memiliki kantin, diharapkan untuk memiliki peralatan yang aman dan di kelola oleh orang yang bertanggung jawab. Selalu melakukan pemeriksaan rutin penggunaan alat masak di area kantin sekolah. Atau sekolah mengeluarkan peraturan standarisasi keamanan di kantin sekolah.

Solusi terbaik untuk tetap menjaga keamanan area sekolah dari timbulnya kebakaran yang besar adalah dengan menyediakan alat pemadam kebakaran atau Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Selain itu sekolah seharusnya melakukan perawatan rutin terhadap jaringan listrik dan peralatan elektronik serta keamanan dari ruang laboratorium, ruang elektronik seperti ruang komputer dan gudang sekolah.

APAR sendiri merupakan alat keamanan sekolah yang cukup ampuh dalam melindungi gedung sekolah, peralatan sekolah dan lainnya dari api. Dengan adanya APAR berarti pihak sekolah telah mempersiapkan diri untuk dapat menjaga keamanan sekolah dari timbulnya bahaya kebakaran. Sekolah dapat menyediakan tempat-tempat khusus yang mudah dijangkau dan di letakan ditempat yang aman seperti di dalam box atau kotak khusus APAR.

Pihak sekolah juga dapat memasang Safety Alarm yang berguna untuk menginformasikan keadaan darurat saat sedang terjadinya kebakaran kecil hingga besar. Investasi keamanan yang cukup murah ini mampu mengendalikan api ukuran kecil dan mencegah api membesar. Untuk perawatannya APAR cukup disimpan di area yang aman dan tidak mudah dimainkan oleh pihak yang tidak berwajib atau murid-murid. APAR yang disimpan dalam kotak penyimpanan dan dapat diletakan disetiap sudut area gedung sekolah.

Sudahkah sekolah anda memasang peralatan keamanan terhadap api? Bayangkan bila sekolah telah memiliki Alat Pemadam Api Ringan. Dapat dipastikan semua masalah mengenai kebakaran kecil hingga sedang dikemudian hari dapat dikendalikan dengan baik. Anda dapat memesan berbagai Alat Pemadam Kebakaran dengan menghubungi nomor kontak kami di website ini. Umumnya untuk gedung sekolah anda dapat meletakan alat pemadam api dengan ukuran 3,5kg sampai 9kg dengan media Foam, ABC Powder dan CO2. Sekian informasi mengenai Alat Pemadam Kebakaran untuk Sekolah.

informasi ini disampaikan kembali oleh : alatpemadambali.simplesite.com